본1문 바로가기

BOARD

Panduan Memesan Bouquet Bunga Ucapan Online Terlengkap

페이지 정보

작성자 Vicki 조회 2회 댓글 0건

작성일 24-04-25 12:38

본문

15660056131_d1b1e33fdc.jpgMenurut keterangan mahir-ahli ini, maka bagaimapun juga jeleknya nasib perempuan di dalam kelompok itu, belumlah ia jadi siksaan jiwa yang sangat begitu sebagai perempuan-perempuan tutupan di kebudayaan sekarang ini. Sorot mata perem-puan-perempuan kelompok tentu masih sorot mata "merdeka", menilik gambar-gambar di dalam gua dari puluhan rb tahun yang lalu, yang menggambarkan perempuan ikut "berpesta" dengan kaum laki-laki. Sebagaimana nasib serigala betina di dalam kelompok serigala bukan nasib yang jelek samasekali, florist Semarang - anjing serigala betina masih banyak kesenangannya dan kemerdekaannya, maka perempuan kelompok pun masih banyak kesenangannya & kemerdekaannya.

chuppah.png& yang tidak mendapat peluang bekerja sebagai kaum buruh? Pun mereka banyak yang jadi merdeka pula, akan tetapi merdeka yang begitu sesat: merdeka sebagai sundal. Sundal jadi salah satu dari peristiwa sosial dari kebudayaan industrialisme ini. Havelock Ellis mengatakan, bahwasannya abad ke-19 itu merupakan "abadnya sundal". Di tiap-tiap kota besar di zaman ini ialah "satu rumah sundal yang maniak besar!". Bagaimana keadaan kaum perempuan fihak atasan ?

Mereka diladeni mirip Raja Puteri, seperti Dewi. Akan tetapi dalam buat itu juga, mereka diperlakukan oleh "ridder-ridder" itu selaku makhluk yang tak cakap hidup sendiri, tak cukup kecerdasan serta kepandaian, tak kuat memikul pekerjaan pekerjaan masyarakat, tak penuh fikiran serta ingatan. Di dalam kalangan kaum atasan inilah, kaum perempuan sungguh-sungguh dipelihara dan dijaga-jaga oleh "ridder-ridder" itu sebagai blasterannya dewi & si tolol.

Melepaskan syahwat, membangun keturunan, ialah gampang -, tetapi memelihara keturunan itu tidaklah gampang. Memelihara keturunan itu hajat untuk keahlian, bagi banyak pekerjaan, buat banyak pusing kepala. Dulu di dalam kelompok perempuan saja yang mendapat bagian pusing kepala ini. Laki-laki tinggal bersenang-senang, tak ambil pusing lagi lebih jauh apakah akibat pelepasan syahwat itu nanti. Hanya nanti, nanti kalau si anak itu sudah besar, kalau si anak itu telah tidak memusingkan kepala lagi dengan pemeliharaannya, namun sebaliknya profitabel pada yang mempunyainya, maka laki-laki lantas mau berkuasa atas si anak itu.

Dia mulai mencoba-coba mendirikan "rumah" yang bermaksud melindungi dirinya serta anak-anaknya daripada panasnya matahari serta basahnya air hujan, dinginnya hawa malam dan tajamnya angin. Dialah yang dengan dahan-dahan kayu, ranting-ranting dan daun-daun mula-mula mendirikan gubug yang menggemari bersahaja. Serta bukan saja "rumah" Dia jugalah yang pertama-tama duduk di samping buaian kesenian. Dia, kaum perempuan itu, dialah yang mula-mula terbuka ingatannya membikin tali guna mengikat bagian-bagian gubugnya, membangun barang-barang keperluan hidup yang sangat butuh, selaku misalnya melunakkan kulit binatang yang telah kering, menganyam tikar atau menganyam keranjang, memintal serat kayu menjadi benang, menenun benang itu menjadi kain kasar, membentuk tanah liat menjadi semacam periuk maupun seragam pinggan.

Namun setengah lagi kaum mahir, - misalnya Dr. Fleure dari University College of Wales -, mengatakan, bahwa tingkatan perburuan & pencaharian ikan itu bukan diikuti oleh tahap peternakan, melainkan oleh siklus menanam tumbuh-tumbuhan, yakni langkah pertanian. Morgan, mengirim karangan bunga seorang ahli yang lain, ada berpendapat lain lagi. Menurut beliau maka tidak ialah tahap yang manusia hanya melulu berburu dan mencari ikan saja.

Demikianlah umumnya keadaan kaum perempuan di peradaban kekuasaan dipegang oleh kaum lelaki itu. Benar sekali perkataan seorang perempuan bangsa Belanda, Clara Meyer Wichmann, bahwasannya famili itu dus adalah satu machts verhouding, mempunyai arti, satu tempat laki-laki menjalankan kekuasaannya atas perempuan. Ketika Nabi Isa serta kemudian Nabi Muhammad datang membawa agamanya masing-masing, maka sudahlah keadaan ini keadaan biasa di mana-mana. Kedua-dua Nabi itu lantas mencoba menjunjung kaum perempuan itu dari keada-annya yang hina-dina itu, mencoba menolong perempuan itu dari ekses-ekses patriarchat, mengadakan aturan-aturan buat mengatur serta mengadilkan patriarchat itu.

Maka makin tambah pentingnya arti pertanian di dalam kehidupan & penghidupan manusia itu, semakin naiklah mutu perempuan, makin naiklah kekuasaannya. Semakin naiklah "bintangnya", - melonjak, buat mulanya di dalam sejarah kemanusiaan. Sebab dialah yang sekarang jadi provider yang terpenting di dalam masyarakat, dari padanyalah tergantung selamat ataupun tidak selamatnya masyarakat. Cara hidup yang berpindah-beralih ruang itu berubah menjadi metode hidup yang terus buat satu tempat, manusia nomade yang hidup berkeliaran, tetap berpindah-beralih, berganti perangai jadi manusia yang "berdiam".

Nabi Isa mengajarkan persamaan laki-laki & perempuan di hadapan Allah, tapi pengikut-pengikutnya mengadakan lagi aturan-aturan yang mengungkung kaum perempuan itu. Padahal! Sejarah sudah membuktikan dengan yakin, bahwasannya justru kaum perempuanlah yang menjadi pengikut-pengikut dan propagandis-propagandis agama Nasrani yang paling ulet. Kaum perempuanlah yang dibakar mati oleh Raja di Roma, kaum perempuanlah yang dilemparkan buat singa-singa dan dicabik-cabik tubuhnya oleh binatang-binatang buas itu, oleh sebab mereka menjadi pengikut ataupun propagandis agama Nasrani itu.

댓글목록

등록된 댓글이 없습니다.

더 모먼트 정보

CONTACT US

CS center : 070-8836-8030
Week : am 9:00 ~ pm 6:00
Lunch : am 12:00 ~ pm 1:30
(weekends , holidays OFF)

BANK INFO

신한은행 110-511-792677
김동민

COMPANY

The Moment ADDRESS : 서울특별시 관악구 과천대로 931, 301호
BUSINESS LICENSE : 647-28-00837 CEO : 김동민
ONLINE BUSINESS LICENSE: 2020-서울관악-0359호
Copyright © 2019 The Moment (더 모먼트). All Rights Reserved.